Rabu, 16 Oktober 2013

Senjata Kimia (Chemical Weapons)

Deadly Chemical Weapons

Senjata kimia merupakan senjata yang memanfaatkan sifat racun senyawa kimia untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh. Penggunaan senjata kimia berbeda dengan senjata konvensional dan senjata nuklir karena efek merusak senjata kimia terutama bukan disebabkan daya ledaknya. Penggunaan organisme hidup (seperti antraks) juga bukan dianggap senjata kimia, melainkan senjata biologis. Menurut Konvensi Senjata Kimia (Chemical Weapons Convention), yang dianggap sebagai senjata kimia adalah penggunaan produk toksik yang dihasilkan oleh organisme hidup (misalnya botulinum, risin, atau saksitoksin). Menurut konvensi ini pula, segala zat kimia beracun, tanpa memedulikan asalnya, dianggap sebagai senjata kimia, kecuali jika digunakan untuk tujuan yang tidak dilarang (suatu definisi hukum yang penting, yang dikenal sebagai Kriteria Penggunaan Umum, General Purpose Criteron).
Penggunaan senjata kimia bukan sesuatu yang baru. Di zaman antik pun, orang Persia membakar bahan aspal dan belerang untuk meracuni legiun Romawi. Pada perang Dunia I untuk pertama kalinya digunakan gas klor dalam jumlah yang sangat besar. Ini merupakan awal dari perang modern dengan senjata pemusnah massal. Saat itu, sekitar 124.000 ton bahan kimia digunakan untuk perang, dan menewaskan sekitar 90.000 orang. Sekitar satu juta orang mengalami gangguan kesehatan, di antaranya sangat berat. Pakar kimia Jerman, Fritz Haber yang dianugerahi hadiah Nobel Kimia tahun 1918, dianggap sebagai “Father of chemical weapons”.
Tahun 1925 Protokol Jenewa sudah menuntut larangan penggunaan senjata kimia. Meskipun demikian, pada Perang Dunia II, perang Vietnam, dan perang Teluk Golf I digunakan bahan kimia. Ribuan jiwa lenyap dalam waktu singkat. Sekitar 5000 warga Kurdi, terutama perempuan dan anak, tewas pada 16 Maret 1988 dalam hanya satu serangan gas beracun di Halabja, Irak.
 Akhirnya, April 1997 diberlakukan perjanjian senjata kimia. 188 negara menandatangani kesepakatan ini. Namun Suriah, Angola, Burma, Mesir, Israel, Korea Utara, Somalia dan Sudan Selatan tidak menandatanganinya. Menurut perjanjian itu, semua yang disebut senjata Chemical harus dimusnahkan. Organisasi bagi larangan senjata kimia, OPCW bermarkas di Den Haag dengan sekitar 500 petugas.
Beberapa senjata kimia paling memtikan di dunia :
1.       SARIN
Sarin adalah bahan kimia paling beracun baik dalam bentuk cair atau pun gas dan paling reaktif di antara bahan kimia lain. Bahan ini dapat menimbulkan kematian beberapa menit setelah terkena sengan hanya dengan porsi kecil. Sarin memasuki tubuh tidak hanya melalui jalan pernafasan tetapi juga melalui kulit, membuat korbannya kehilangan nafas, buta, luka bakar pada kulit atau lumpuh dan cacat seumur hidup, racun ini menyerang manusia pada sistem saraf pusat.Racun ini mampu bertahan lama di udara dan juga mencemari air karena sifatnya yang mudah larut di dalam air sehingga merusak lingkungan.

2.       VX
Racun berbahaya dalam bentuk cair dan uap, dapatbmenyerang sistem syaraf pusat. Bahan kimia inidianggap 100 kali lebih beracun melalui sentuhan terhadap kulit daripada syaraf, dan dua kali lebihberbahaya melalui pernafasan. VX dapat menyebabkan kematian beberapa menit setelahterkena. Bahan kimia itu mematikan denganmenyerang ototyang dikendalikan dalam keadaanaktif sehingga otot lelah dan tidak dapat bernafaslagi.

3.       SULFUR MUSTARDS
Gelembung dan unsur perantara alkali. Bahan kimiaini tak berwarna dalam keadaan murni, namun secara umum berwarna kuning hingga coklat dansedikit berbau mustard atau bawang putih. Sulfur Mustards menyebabkan luka pada kulit, mata dansaluran pernafasan. Tidak ada penawar racun ataskeracunan sulfur mustard, satu-satunya cara efektif yaitu dengan mengurangi kontaminasi semua daerahyang terkena. Sepuluh miligram bahan kimiaitu dapat menewaskan korbannya3. Sarin Komponen yang sangat beracun baik dalam bentukcair atau pun gas, menyerang sistem syaraf pusatdan dapat menimbulkan kematian beberapa menitsetelah terkena. Bahan ini memasuki tubuh melaluipernafasan, pencernaan, mata dan kulit.

4.       CHLORINE
Gas kuning kehijauan dengan bau tajam yang lebihberat dari udara. Bahan ini bereaksi dengan berbagaibahan organik, menimbulkan api dan ledakan keras.Menimbulkan efek korosif pada mata dan kulit.Penyebaran melalui udara menyebabkan kesulitanbernafas dan edema paru-paru. Tingkat terkena yang tinggi dapat menyebabkan kematian.

5.       HYDROGEN CHYANIDE
Sangat mudah terbakar, tidak berwarna dalambentuk gas ataupun cair. Dalam keadaan terbakar menyebarkan racun dan dapat memicu ledakan.Dapat menimbulkan iritasi mata,
kulit dan saluran pernafasan. Bahan ini dapat menyerang sistem syaraf pusat sehingga sirkulasi tidak berfungsi.
-Sumber Artikel:
http://solusinews.blogspot.com/2013/07/senjata-kimia-paling-berbahaya-di-dunia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar